Perang Media Menjelang Pilgub Bali

Oleh: Indah Kusuma Dewi

Pesta demokrasi di Provinsi Bali ternyata tak hanya diwarnai oleh janji-janji manis para kandidat, melainkan disemarakkan pula dengan adanya “perang” pemberitaan antar lambaga pers lokal Bali.

Ada dua media yang paling vokal memperlihatkan dukungan mereka kepada masing-masing kandidat. Bentuk dukungan tersebut terlihat dari pemberitaan yang mereka hadirkan ditiap harinya yang membahas misalnya visi-misi kandidat, kegiatan sosial yang dilakukan oleh Mangku Pastika ataupun Puspayoga, hingga gambar-gambar pasangan kandidat yang tentunya membantu calon pemimpin Bali tersebut menarik simpati pemilih untuk memberikan kepercayaan pada mereka dalam memegang tugas serta tanggung jawab lima tahun mendatang.

Salah satu media besar yang ada di Bali menunjukkan dukungannya terhadap Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan. Namun ada pula media lain yang juga secara tidak langsung memperlihatkan dukungan mereka terhadap kandidat Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta. Sehingga terlihat jelas bahwa kedua kandidat sudah menunggangi masing-masing satu media pers dalam upayanya menjadi orang nomor satu di provinsi ini.

Namun melihat realita saat ini, wajar jika esensi dari pers yang seharusnya independen dipertanyakan. Media pers yang berkewajiban memberitakan hal berimbang bergeser pada kepentingan politik sebagian pihak penguasa di Bali. Ada hal menggelitik sebenarnya dari ajang penggalangan issu publik yang patut dipertanyakan yakni mengenai hal apa yang didapat oleh media pers yang memberitakan kandidat dalam porsi dan sudut pandang yang berat sebelah ini? Apakah kandidat menjanjikan sesuatu terhadap media tersebut ketika terpilih nanti?

Tentu hanya mereka yang tahu tentang skenario seperti apa yang tengah mereka mainkan. Masyarakat juga tidak mau tahu soal tersebut karena satu hal fundamental yang perlu diingat jika pers merupakan pilar demokrasi bangsa yang memiliki tanggung jawab mengontrol pelaksanaan kebijakan publik yang ada bukan malah menjadi wadah promosi dunia politik.

You May Also Like