Judul : I Still Believe
Genre : Drama Musik Romantis
Sutradara : Erwin Brothers
Produser : Kevin Downes, Jon Erwin, Andrew Erwin
Pemeran : K.J Apa, Britt Robertson, Nathan Parsons, Melissa Roxburgh, Gary Sinise
Sinematografi : Kristopher Kimlin
Tanggal Rilis :13 Maret 2020 ( Amerika Serikat ), 20 Desember 2020 ( Indonesia )
Durasi : 116 Menit
“Tak peduli apapun penyakitmu dan berapapun waktu yang Tuhan berikan, aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu bersamamu. Meskipun ini akan menjadi perjalanan yang melelahkan namun aku percaya akan ada keajaiban, karena aku mencintaimu” – Jerimy Camp
I Still Believe merupakan film yang diangkat berdasarkan kisah nyata penyanyi sekaligus pencipta lagu-lagu rohani ternama di Amerika Serikat, Jerimy Camp. Film ini dibintangi oleh K.J. Apa sebagai sosok Jerimy Camp, dengan lawan mainnya Britt Robertson sebagai sosok Melissa, istri pertama dari Jerimy Camp. Film ini mengisahkan perjalanan cinta serta harapan yang dikemas secara emosional hingga menguras air mata.
Kisah ini bermula ketika Jerimy Camp memutuskan untuk melanjutkan studinya di California’s Calvary Chapel Bible College. Pada acara penyambutan, Jerimy Camps bertemu dengan Jean-Luc (Nathan Dean), sosok idolanya. Saat itu Jean-Luc meminta Jerimy Camp untuk membawakan gitarnya dan berdiri di belakang panggung, namun tanpa diduga dari sana Jerimy Camp menemukan cinta pandangan pertamanya, Melissa. Jerimy Camp pun Melissa dan mulai berkenalan dengannya. Dari sinilah kisah cinta mereka bermula. Setelah waktu yang lama, Jeremy Camp pun menyatakan perasaannya pada Melissa. Awalnya Melissa menolak ungkapan cinta tersebut karena Melissa memiliki diagnosa kanker Ovarium stadium 3. Namun Jerimy Camp meyakinkan Melissa bahwa ia akan selalu mendampinginya. Akhirnya Jerimy dan Melissa memutuskan untuk menikah. Sebelum pernikahan, kanker yang diderita Melissa mulai menjalar ke seluruh tubuh. Namun berkat iman dan doa dari orang-orang sekitarnya, Melissa mendapat keajaiban bahwa kanker yang dideritanya telah hilang.
Setelah pernikahan kanker yang diderita Melissa kambuh kembali, bahkan tidak ada harapan untuk bisa sembuh hingga Melissa meninggal dunia. Disaat itu Jerimy Camp merasa hancur dan putus asa. Tanpa sengaja Jerimy Camp membaca surat yang di tulis oleh Melissa dan membuat Jerimy Camps mulai bangkit dengan menciptakan sebuah lagu berjudul “I Still Believe” untuk mengenang istri tercintanya.
Selaku sutradara, Erwin Brothers berhasil membawa penonton terhanyut dalam film tersebut. Walaupun memiliki alur cerita yang ringan dan sederhana, namum film ini memberikan banyak pesan serta makna yang mendalam bagi penontonnya. Kisah Jerimy Camp yang selalu memperjuangkan cinta dan kepercayaannya kepada Tuhan mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah dengan suatu keadaan, seburuk apapun itu karena Tuhan telah merencanakannya, walau terkadang pahit seperti Jerimy Camps yang kehilangan orang terkasihnya, tetapi akhirnya ia menemukan arti sebuah harapan dan cinta yang abadi.
Meskipun memiliki pesan dan makna yang begitu mendalam, tak bisa dipungkiri bahwa masih terdapat kekurangan dari film ini, salah satunya adalah alurnya yang mudah ditebak sehingga tidak ada kesan penasaran selama menontonnya. Ditambah lagi terdapat beberapa transisi adegan yang terkesan sangat kasar dan dipaksakan membuat adanya ketidaknyamanan saat menonton.
Terlepas dari beberapa kekurangan tersebut, film I Still Believe menuai respon positif dari banyak penonton. Film kelima dari Erwin brothers ini berhasil dirilis pertama kali pada 13 Maret 2020 di bioskop Amerika Serikat, namun film ini tak bertahan lama lantaran terhadang oleh wabah Covid-19. Di Indonesia sendiri I Still Believe berhasil menyapa para pencinta sinema pada 20 Desember 2020 sekaligus untuk menyambut cinta kasih natal. Walaupun sempat tehadang oleh Covid-19, film ini berhasil memuncaki tangga box office dengan pendapatan 4 juta dollar AS pada hari pertama penayangannya. Bahkan menurut Deadline dan The Wrap film ini berhasil tayang lebih dari 3.000 penayangan di layar bioskop dan diproyeksikan membukukan 15 juta dollar AS pada akhir pekan pertama penayangannya.
Penulis : Riska Andriani
Penyunting : Gangga Samala