Macet. Demikian ungkap Niskala, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (Unud) yang kini menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Denpasar periode 2007-2008, atas permasalahan dinamika mahasiswa. Mahasiswa sekarang cenderung apatis. Datang ke kampus hanya untuk kuliah, lalu pulang. Ingin cepat lulus dan bekerja, tanpa memikirkan hidup berorganisasi.
“Padahal dengan berorganisasi, banyak keuntungan yang didapat. Wawasan mengenai persoalan-persoalan sosial, isu-isu terkini, dan kawan-kawan baru dengan berbagai pola pikirnya, semua dapat kita temukan dalam organisasi,” ungkapnya.
Ia menilai pihak rektorat kurang memacu semangat mahasiswa untuk berdinamika dan berorganisasi. Akibatnya, justru saat ini, senat mahsiswa universitas dan fakultas pun cenderung macet. Kesengajaan menekan dinamika mahasiswa bahkan terkesan muncul dari kebijakan-kebijakan rektorat saat ini. Salah satunya dapat ditangkap dari kejadian pengambilalihan kegiatan GEMPITA (sekarang PKKMB-red) oleh rektorat sehingga sedikit banyak mengurangi porsi peran mahasiswa.
Seharusnya mahasiswa sekarang ini mampu bergerak aktif. “Tak hanya terpaku pada trend melakukan kegiatan sehari, tanpa tujuan jangka panjang, seperti festival band, seminar sehari. Kegiatan yang dibudayakan semestinya adalah kegiatan yang memiliki follow up ke depan,” ujarnya. Menurutnya, pihak rektorat harus membangkitkan kembali UKM-UKM. Dan yang paling utama, BEM universitas dan fakultas yang kinerjanya dinilai melempem dan cenderung menurun, harus lebih menaruh perhatian pada minat mahasiswa dan penyalurannya. Jika tidak, niscaya, untuk bergabung dalam kepengurusan BEM pun mahasiswa kurang tertarik.
Dian Purnama