Berbondong-bondong mahasiswa Unud dengan kompak mengenakan jas almamater berjalan menuju Gedung Rektorat Universitas Udayana. Berbekal hasil Konsolidasi Akbar yang digelar satu hari sebelumnya, mahasiswa dengan lantang menyuarakan keresahan akan fasilitas perkuliahan dan sistem Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).
Siang itu, ratusan mahasiswa yang terdiri dari berbagai program studi di Universitas Udayana berkumpul di parkiran Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) sebelum menuju Gedung Rektorat Universitas Udayana. Mulanya, rencana pergerakan akan dimulai pukul 09.00 WITA. Namun, akhirnya iring-iringan massa baru bergerak menuju Gedung Rektorat sekitar pukul 11.20 WITA dengan melantunkan beberapa lagu perjuangan khas mahasiswa dan membentangkan spanduk. Audiensi ini telah dijadwalkan bersama jajaran rektorat, jajaran dekanat, dan perwakilan mahasiswa 13 fakultas di lingkungan Universitas Udayana.
Sesampainya di depan Gedung Rektorat, massa aksi disambut oleh Biro Kemahasiswaan Universitas Udayana. “Memang apa yang menjadi tuntutan adik-adik memang benar. Pertama fasilitas, Pak Rektor tidak memaksa, masing-masing Dekan sudah dipanggil bahwa tidak semua fakultas harus kuliah di Bukit Jimbaran, seperti Fakultas Kedokteran yang lab-nya belum bisa digunakan, sehingga masih di Denpasar. Ini merupakan salah satu faktor penyebab, mungkin komunikasi belum begitu bagus, kami sadari itu,” tutur Biro Kemahasiswaan di tengah massa aksi siang itu. Beliau juga menyampaikan bahwa Rektor Universitas Udayana tidak dapat hadir kala itu, sehingga audiensi didampingi oleh seluruh Wakil Rektor Universitas Udayana.

Hingga berlanjut massa aksi memasuki ruang aula untuk bertemu para pimpinan tinggi Universitas Udayana. Adapun dari pihak rektorat saat itu dihadiri oleh Wakil Rektor ( WR) 1, 2,3 dan 4 . Satu-persatu, para mahasiswa di masing-masing fakultas menyampaikan keresahannya terkait dengan sarana-prasarana fasilitas pendidikan di fakultasnya. Pada kesempatan itu pula, menjadi ruang untuk para dekanat mendengarkan secara langsung aspirasi mahasiswanya. Sidang berjalan dengan kondusif, sesekali terdengar riuh rendah suara dari mahasiswa mendengar respon yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan.

Pada sidang ini membawakan poin-poin tuntutan yang telah disepakati dalam Konsolidasi Akbar (14/3) kemarin, guna menyampaikan keresahannya secara langsung dihadapan para petinggi Universitas Udayana mengenai fasilitas perkuliahan yang kurang memadai sekaligus menuntut transparansi SPI serta pelibatan mahasiswa dalam penyusunan sistem SPI dan Jalur Mandiri Universitas Udayana.
Hasil audiensi pun berbuah manis, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, SE.,MS menjanjikan bahwa sistem SPI tahun 2023 akan mengalami perubahan dan memberikan transparansi penggunaan SPI dari tahun 2018. “SPI tahun 2023, akan kami lakukan perubahan sistem. Nah, kami rencanakan ke depan dan juga melalui diskusi nanti. Tapi secara umum saya sampaikan, kami tidak akan menetapkan besarannya, ini tergantung kepada para calon mahasiswa, kemudian kami akan mengambil SPI itu ketika mahasiswa sudah memiliki Nomor Induk Mahasiswa,” ujar Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, SE.,MS.

Perihal fasilitas perkuliahan yang dikeluhkan oleh perwakilan mahasiswa saat audiensi berlangsung, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan me ngungkapkan akan melengkapi fasilitas secepatnya. “Karena apapun fasilitas yang diperlukan oleh fakultas, kami memfasilitasi usulan tersebut berdasarkan sumber daya yang kami miliki. Kami akan lengkapi secepatnya dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil yang telah disepakati oleh jajaran rektorat dan mahasiswa yang hadir di Gedung Widya Sabha pada Rabu (15/3) maka dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara No: No: 004/F/BEM-UNUD/I/2023. Adapun poin-poin tuntutan yang telah disepakati adalah :
- Perbaikan fasilitas yang menunjang akademik mahasiswa secepatnya sesuai seperti yang disampaikan masing – masing fakultas
- Perbaikan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik di Universitas Udayana
- Memberikan transparansi pengelolaan dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) di seluruh fakultas Universitas Udayana mulai tahun akademik 2018 dan seterusnya (dijadwalkan Kamis, 16 Maret 2023)
- Pelibatan perwakilan mahasiswa dalam penyusunan mekanisme SPI, termasuk SK Rektor di tahun 2023 mengenai Mekanisme Penerimaan Jalur Mandiri. Perubahan mekanisme penerapan Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI), dimana akan ada penghapusan sistem grade dengan dimulai dari 0, serta pembayaran SPI dilakukan setelah mahasiswa dinyatakan lulus dan sudah mendapatkan NIM
- Akan ada penjadwalan pertemuan dengan Rektor (direncanakan untuk dijadwalkan pada hari Jumat, 17 Maret 2023) untuk klarifikasi kasus dugaan korupsi dana SPI.
Bagus Padmanegara selaku Presma BEM PM Unud menyampaikan sidang rakyat terselenggara cukup kooperatif, dengan disepakatinya tuntutan-tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa. Dirinya juga menyampaikan perihal beberapa poin yang belum terlaksana yaitu bertemu dan mendengar pernyataan dari Rektor Unud. Oleh sebab itu, pertemuan dengan Rektor Unud akan dijadwalkan kembali Jumat (17/3).
Reporter: Meutia, Devy, Fanny, Pangestu, Ahmad, Trisna, Rita, Kam
Penulis: dakamcan