Mulai tahun 2011, Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata telah mulai menggencarkan logo “Pesona Indonesia”, tidak lain guna membangkitkan citra pariwisata Indonesia di benak masyarakat Indonesia. Terdapat berbagai cara yang pemerintah ambil dalam menyebarkan logo tersebut, seperti menggunakan jasa broadcast di televisi, radio, reklame digital, dan lainnya. Tidak hanya skala nasional, aksi gencar penyebaran logo tersebut juga dilakukan secara internasional dengan versi bahasa inggrisnya, “Wonderful Indonesia”. Aksi pemerintah tersebut tidak lain adalah untuk mempromosikan keberadaan pariwisata Indonesia agar lebih mudah dikenal di kancah internasional.
Program tersebut terus berjalan hingga saat ini, bahkan semakin gencar. Keberadaan logo mulai tercium jelas saat pemerintah mulai mengeluarkan berbagai iklan video “Wonderful Indonesia” di beberapa negara secara langsung dan juga di internet. “Wonderful Indonesia-A Visual Jorney”, berdurasi 3 menit 52 detik yang diunggah melalui Youtube bertema keindahan alam Indonesia di beberapa tempat, yakni Banyuwangi, Wakatobi, Bunaken, dan Lombok, mendapatkan berbagai bentuk respon dan hasil ke arah yang positif. Video itu mampu menuai pujian berbentuk “video-video reaksi” oleh para Youtuber Korea Selatan di Youtube. Selain itu, arus wisman dari Korea Selatan ke Indonesia mengalami peningkatan terhitung dari tahun 2016 hingga 2017. Semua itu menunjukkan bahwa diplomasi publik pemerintah berjalan efektif.
Sebelum membahas lebih jauh, akan lebih baik bila diawali dengan definisi sederhana diplomasi publik.
- Wang (2006) mendefinisikan diplomasi publik adalah proses komunikasi pemerintah terhadap publik mancanegara yang bertujuan untuk memberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya, kepentingan nasional, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negaranya. Wang juga melihat bahwa diplomasi publik dapat meningkatkan mutu komunikasi antara negara dan masyarakat, sehingga akan berdampak pada bidang politik, ekonomi, dan sosial, serta dalam pelaksanaannya tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah. Sehingga dapat dikatakan bahwa diplomasi publik berfungsi untuk mempromosikan kepentingan nasional melalui pemahaman, menginformasikan, dan mempengaruhi publik di luar negeri. Karenanya, diplomasi publik merupakan salah satu instrumen soft power (C. Hennida, 2008).
“Wonderful Indonesia-A Visual Journey” Sebagai Alat Diplomasi Publik
Video “Wonderful Indonesia-A Visual Journey” dipublikasikan di Youtube pada 5 Oktober 2016 lalu. Video tersebut menceritakan para traveller yang berkelana ke lima tempat di Indonesia, yaitu Banyuwangi, Wakatobi, Bunaken, dan Lombok. Video tersebut menampilkan keindahan alam gunung, pantai, bawah laut, air terjun, dan pemandangan milky way pada malam hari di kelima tempat itu. Tidak hanya pemandangan alam, video tersebut juga mencakup potret suasana anak-anak daerah yang sedang bermain.
Melalui video unggahan tersebut, pemerintah melakukan proses komunikasi kepada publik secara virtual atau lewat dunia maya. Pemerintah mencoba memperkenalkan keindahan empat tempat di nusantara sedikit lebih rinci dan dengan kualitas yang maksimal agar publik mendapatkan pemahaman lebih intens akan pariwisata di Indonesia. Sehingga di dalam video mengandung asa agar citra pariwisata Indonesia dapat terangkat di mata internasional. Citra negara yang baik dapat banyak mempengaruhi keberhasilan kepentingan suatu negara. Begitu pula bila citra pariwisata Indonesia makin elok, berpotensi menumbuhkan minat publik mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Dengan begitu, akan profitabel di berbagai bidang bagi negara, seperti perekonomian.
Diplomasi publik pemerintah melalui video unggahan tersebut mampu menuai respon positif publik dunia maya. Dibuktikan dengan munculnya video-video reaksi pujian terhadap “Wonderful Indonesia-A Visual Journey” oleh berbagai youtubers mancanegara. Dari berbagai reaction video unggahan youtubers, sebagian besar diluncurkan oleh pemegang akun yang berasal dari Korea Selatan. Salah satunya terdapat video unggahan akun bernama Ujung Oppa berjudul “Reaksi Orang Korea Wonderful Indonesia”. Pemilik akun menunjukkan ketertarikannya pada pariwisata Indonesia saat menonton “Wonderful Indonesia-A Visual Journey” di dalam videonya. Reaksinya menunjukkan bahwa pikirannya mulai terbuka, keindahan alam di Indonesia tidak hanya terdapat di Bali tetapi juga terdapat di bagian Indonesia yang lain. Disinilah letak soft power itu bekerja. Indonesia mampu mendapatkan suatu citra pariwisata yang makin positif khususnya di mata publik Korea Selatan.
Selain video reaksi unggahan youtubers Korea Selatan, hasil diplomasi publik tersebut juga berbuah manis terhadap statistik kunjungan wisata mancanegara Korea Selatan. Pada tahun 2016, jumlah kunjungan wisman Korea Selatan yang tersebar di Indonesia sebanyak 27.989 jiwa. Namun pada tahun berikutnya, bulan April 2017, mengalami kenaikan sebesar 16.81 persen, menjadi 32.694 jiwa. Angka itu secara tidak langsung ikut tersentuh oleh keberhasilan proses diplomasi publik oleh pemerintah Indonesia menggunakan iklan-iklan video “Wonderful Indonesia”, termasuk “Wonderful Indonesia-A Visual Journey” yang diunggah di Youtube.
Secara keseluruhan, Indonesia telah mengawali “Wonderful Indonesia” dengan baik. Melalui iklan-iklan video nya termasuk “Wonderful Indonesia-A Visual Journey”di dunia maya, pemerintah telah dapat mengolah soft power nya dengan cermat demi kepentingan nasionalnya sendiri. Keberhasilan itu dapat dilihat dari respon virtual serta kenaikan wisman Korea Selatan di Indonesia. Namun, bukan berarti keberhasilan tersebut eksis secara permanen, melainkan dapat berubah sesuai bagaimana cara Indonesia maintain soft power nya sendiri. Sehingga, pemerintah perlu terus mengoptimalkan diplomasi publiknya. (ivo)