Ni Kadek Widayanti: Menjelajahi Kampung Sendiri

Lahir dan tumbuh di Karangasem, membuat Ni Kadek Widayanti, salah satu panitia Jelajah Jurnalistik, cukup mengenali kampung halamannya. Namun, siapa sangka, terpilihnya Karangasem sebagai lokasi Jelajah Jurnalistik kian mendorongnya untuk membuka cerita potensi berbagai desa-desa di kampungnya sendiri.  

Penjelajahan merupakan hal yang menyenangkan. Terlebih lagi menjelajah di suatu daerah yang memiliki isu atau banyak potensi. Seperti halnya Karangasem. Karangasem merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi yang harus digali. Ni Kadek Widayanti atau sering disapa Wida merupakan salah satu anggota tim riset Jejalah Jurnalistik yang turut terjun ke Karangasem yang merupakan daerah asalnya sendiri.

Tentunya menjadi lebih seru bila dapat menjelajah kampung sendiri. Hal menarik yang belum diketahuinya dapat menjadi alasannya untuk ikut menjelajah. Gadis kelahiran 2001 ini mengatakan bahwa menjelajah serta menggali berbagai informasi di kampung sendiri merupakan suatu pengalaman yang menarik baginya. “Tentunya sebagai salah satu warga asli Karangasem yang dapat terjun langsung ke masyarakat untuk menggali informasi tentang daerah sendiri merupakan suatu pengalaman yang menarik bagi saya,” ujar Wida. Gadis berusia 19 tahun ini banyak mendapatkan berbagai macam informasi dan pengalaman baru yang belum diketahuinya selama menjadi warga Karangasem. Ia mengaku, mengikuti kegiatan Jelajah Jurnalistik membuat pandangannya menjadi lebih terbuka dan mulai tertarik untuk semakin menggali potensi-potensi yang ada di Karangasem.

Berbagai isu serta potensi memang seringkali terdengar di telinga warga dalam maupun luar Karangasem. Namun, masih banyak isu yang belum diketahui kebenarannya. Maka dari itu, Wida sendiri beranggapan bahwa terkait isu dan potensi-potensi yang dijelajah oleh tim konvergensi merupakan hal yang sangat perlu untuk dikembangkan serta diketahui oleh masyarakat umum. Agar potensi-potensi tersebut dapat berkembang lebih luas lag

Tokoh Masyarakat – Foto bersama dengan ‘Sang Profesor’ Gunung Agung dari Rendang

Pada saat penjelajahan, walaupun berjelajah di daerah sendiri, mahasiswi Sastra Indonesia ini juga mengalami sedikit kesulitan. “Saya mengalami sedikit kesulitan, terutama dalam rangkaian untuk mencari tokoh-tokoh masyarakat yang dapat kita wawancara sehingga kita bisa mendapatkan informasi-informasi akurat terkait daerah yang dijelajah,” ungkap Wida. “Namun, untungnya kesulitan tersebut bisa teratasi dengan cara banyak bertanya kepada masyarakat sekitar untuk meminta rekomendasi terkait orang yang mengetahui dengan jelas potensi yang ada di desa yang tentunya dapat kita wawancara,” tambahnya.

Wida sendiri telah mengakui bahwa banyak hal yang ia dapatkan dari penjelajahan ini. Terutama terkait ilmu-ilmu kebencanaan, menurutnya ini merupakan suatu hal yang penting karena Karangasem merupakan daerah yang rawan bencana. Selain itu, Wida juga kian mengetahui potensi UMKM yang dimiliki Karangasem. Mulai dari produksi kain tenun, arak bali, jajanan bali. “Karangasem merupakan daerah yang sangat luas,” ujar mahasiswi bergelar runner up 1 Jegeg FIB ini. “Jadi terkait tentang potensi, kebudayaan, adat istiadat masih perlu untuk saya eksplore lagi untuk mengenal lebih dalam daerah Karangasem,” tambahnya.

Mahasiwi yang bercita-cita sebagai dosen BIPA ini memang mengakui bahwa dirinya memiliki ketertarikan dalam penjelajahan ini. Ia ingin ikut serta dalam kegiatan yang langsung terjun ke masyarakat sehingga merupakan suatu pengalaman baru baginya dalam kegiatan menggali potensi di daerahnya sendiri. Ia berharap bahwa potensi-potensi yang ada di Karangasem bisa berkembang setelah dilakukannya penjelajahan ini. “Saya berharap dengan diadakannya jelajah jurnalistik ini, potensi alam maupun potensi buatan yang ada di Karangasem dapat semakin berkembang dan maju,” ujar Wida. “Serta, saya harap masyarakat dapat lebih mengetahui potensi-potensi yang belum dikembangkan di daerahnya.” Tutupnya mengakhiri.

 

Penulis: Ratna

Penyunting: Fajar

 

 

You May Also Like