Tidak sedikit anak muda yang memilih untuk berhenti di pertengahan jalan pada sesuatu yang sudah mereka titi. Hal tersebut kerap kali dapat disebabkan oleh rasa bosan ataupun putus asa. Namun, pernyataan tersebut tak selaras dengan beberapa anak muda yang memiliki tekad kuat, Ilham Ramadhani salah satunya. Pria yang tengah menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana ini memiliki ketertarikan terhadap dunia pencak silat yang terbilang cukup serius. “Memang suka aja dari kecil karena keluarga juga ahli bela diri,” ungkap Ilham pada Jumat (04/3) lalu.
Mengukuhkan hati dan tekad dalam satu pilihan tidaklah mudah bagi seorang Ilham, sehingga ia masih tetap mendalami dunia pencak silat selama 11 tahun terakhir. “Pencak silat itu ada banyak aliran perguruan. Jadi, bagiku nggak mudah untuk menentukan pilihan hati serta batin untuk memilih perguruan yang tepat untuk diri sendiri. Hal itu merupakan tantangan tersendiri yang cukup membuat aku berpikir dan meminta petunjuk Tuhan. Selain itu, tantangan tetap konsisten dalam pencak silat itu bukan hal yang mudah,” ujar laki-laki kelahiran Banyuwangi itu.
Pasang surut tentunya pernah dirasakan Ilham dalam menekuni pilihannya, salah satunya adalah suatu kekalahan yang sempat membuatnya merasa terpuruk hingga sempat terlintas dibenaknya untuk berhenti menjadi seorang atlet. Kala itu, ia gagal meraih kemenangan di Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Banyuwangi, dirinya pun menjelaskan alasan kekalahannya adalah kurangnya latihan yang maksimal serta harus bertaruh dengan waktu yang sedikit.
Meskipun banyak tantangan yang ia hadapi, berkat dukungan dari berbagai pihak, Ilham dapat menorehkan banyak prestasi yang membanggakan, seperti Juara 1 Seni Ganda Putra se-Kabupaten Banyuwangi, Juara 1 Seni Ganda Putra Dewasa Blambangan Championship I, Juara 1 tanding kelas A dewasa di Sultan Kacirebonan Cup, dan Juara 2 tanding kelas B putra se-Kabupaten Banyuwangi.
Sebelas tahun bukanlah waktu yang singkat dalam menggeluti dunia pencak silat bagi Ilham. Namun, pria kelahiran 2001 ini tak berhenti untuk terus menikmati proses yang ia jalani. “Kalau pikiran mau menyukupkan (pencak silat) nggak pernah sama sekali. Tapi, kalau bosan tentu pernah. Caranya mengatasi itu ya waktu latihan kita selingi dengan permainan dan tidak melulu tentang materi dunia persilatan,” tutur Ilham menceritakan bagaimana ia dapat bertahan di dunia pencak silat hingga saat ini.
“Kalau kamu terbesit kata ‘Aku ingin menyerah’, ingat-ingat lagi kenapa kamu memilih tuk memulainya,” pesan Ilham bagi pemuda-pemudi Indonesia yang saat ini sedang berjuang meraih impiannya. Kedepannya, Ilham berharap dirinya bisa membanggakan keluarga maupun universitasnya, serta ia berharap agar pencak silat semakin jaya dan mendunia.
Penulis: Ogar
Editor: Dewik