Judul Film : KKN di Desa Penari
Tanggal Rilis : 30 April 2022
Sutradara : Awi Suryadi
Produser : Manoj Punjabi
Pemeran : Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy., dan Fajar Nugraha
Perusahaan Produksi : MD Pictures
“Hal kurang pintar dari manusia sejak dulu kala adalah memikirkan sesuatu yang buruk di kondisi yang buruk yang bahkan tidak seharusnya mereka lakukan manakala doa bisa saja dikabulkan sewaktu waktu,” merupakan kutipan dari thread KKN di Desa Penari yang ditulis oleh account Twitter @SimpleM81378523. Thread yang ditulis pada tanggal 24 Juni – 25 Juni 2019 ini telah diangkat menjadi film yang tayang perdana pada tanggal 30 April 2022. Film yang dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara dan Aghniny Haque ini awal mulanya direncanakan akan tayang pada tahun 2020 di bioskop. Namun, rencana tersebut harus ditunda lantaran merebaknya virus Covid-19.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari bercerita tentang mahasiswa yang mengalami berbagai kejadian horor saat melakukan kegiatan KKN di sebuah desa pada tahun 2009 silam. Adapun, lokasi yang menjadi latar cerita tersebut yaitu di “Desa Penari”. Diceritakan ada 6 mahasiswa perguruan tinggi yang berencana melakukan kegiatan KKN di desa tersebut. Mahasiswa tersebut diantaranya adalah Widya (Adinda Thomas), Nur (Tissa Biani), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Wahyu (Fajar Nugraha), dan Anton (Calvin Jeremy). Dikisahkan dalam film, terjadi hal-hal yang menjanggal (berbau mistis) sudah dirasakan mereka sebelum sampai ke Desa Penari. Namun, lama-kelamaan sejumlah kejadian mistis pun muncul selama mereka tinggal di desa tersebut dalam proses menyelesaikan KKN mereka. Gangguan makhluk-makhluk gaib datang bertubi-tubi bahkan sampai mengancam nyawa beberapa diantara para mahasiswa.
Film ini berhasil memberi visualisasi dari thread buatan SimpleMan. Namun, hal ini juga yang membuat banyak penonton kecewa lantaran penulis skenario film KKN di Desa Penari ini seakan hanya menyalin materi bulat-bulat dari thread tersebut, sehingga membuat alur film terkesan ‘kaku’. Thread yang dibuat oleh SimpleMan sendiri menyajikan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang milik Nur dan Widya, kemungkinan besar hal ini yang membuat naskah film KKN di Desa Penari terkesan tidak utuh. Hal ini lah membuat penonton yang belum membaca thread milik SimpleMan kesulitan dalam mengikuti alur cerita, kemungkinan besar mereka akan merasa bahwa loncatan yang ada di tiap alur terasa kasar. Selain itu, ada banyak penonton yang turut berkomentar bahwa film ini tidak semenyeramkan film-film horor lain.
Salah satu kekurangan KKN di Desa Penari adalah film ini tidak memberikan kesempatan bagi penonton untuk beristirahat dari kejutan para makhluk gaib. Namun, tetap ada lelucon yang diselipkan di dalam film oleh Wahyu yang diperankan Fajar Nugraha yang dapat membuat penonton merasa segar setelah berkali kali dikagetkan dengan musik maupun visual horor. Faktanya, walaupun tayang di tengah pandemi, KKN di Desa Penari berhasil menggarap 8,1 juta penonton dalam membeli tiket bioskop, bahkan saat ini jumlah penonton KKN di Desa Penari berhasil menyalip jumlah penonton Dr. Strange: Multiverse of Madness. Tentu hal ini dapat menjadi kebanggan tersendiri bagi dunia perfilman Indonesia dan menjadikan penanda bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang mendukung perfilman Indonesia.
Mau tak mau sudah sepantasnya kita mengakui bahwa film KKN di Desa Penari berhasil memberi pesan yang baik untuk penontonnya, yang mungkin membuat film ini jauh lebih berbobot dibandingkan film horor lain. Salah satu pesan moral yang dapat dipetik dalam film ini yaitu ‘Dimana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung’, yang menyampaikan saat kita berkunjung ke suatu daerah, sudah sepantasnya kita harus menghormati setiap adat istiadat yang dijunjung oleh daerah tersebut. Walaupun masih banyak kekurangan di film ini seperti kurangnya pengenalan tokoh hingga alur yang terasa loncat-loncat, KKN di Desa Penari masih pantas menjadi pilihan tontonan horror bersama teman, sahabat, maupun keluarga.
Penulis : Kirana
Editor : Michele