Jalan Rusak, Pemerintah Tutup Mata

Layaknya jalur peredaran darah, jalan raya juga memiliki peranan yang serupa. Sebagai media transportasi darat yang penting dalam sektor perhubungan.

Denpasar sebagai kota metropolitan di Bali, perlu diimbangi dengan infrastruktur jalan yang memadai. Setiap tahunnya ribuan pendatang akan masuk ke Denpasar. Dengan jumlah penduduk sebesar 788.445 orang pada tahun 2010 tentunya berimbas pada jumlah kendaraan bermotor. Dengan angka kenaikan jumlah kendaraan 11% pertahunnya, kemacetan pun terjadi tak terelakkan di Kota Denpasar.

Namun faktanya masih banyak jalan raya yang rusak. Contohnya Jalan Tukad Citarum, Panjer Denpasar Selatan. Hampir sepanjang jalan Tukad Citarum mengalami kerusakan parah. Sehingga sulit melewati jalan ini. Belum lagi ditambah dengan mobil-mobil yang parkir dipinggir jalan. Keadaan semakin menyulitkan pengendara motor melintas. Dan ketika musim hujan tiba pengendara harus lebih waspada melewati jalan ini agar tidak terperosok ke lubang yang dalam.

“Lumayan banyak lubang-lubangnya, tidak terlalu berbahaya cukup jalannya pelan-pelan saja dan waspada” ungkap Suardika, salah seorang warga yang yang melintas di jalan tersebut ketika ditanyai mengenai kondisi Jalan Tukad Citarum.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Oki seorang mahasiswa yang kos di Jalan Tukad Citarum. Dia mengungkapkan bahwa Jalan Tukad Citarum  itu jalannya berlubang, saat menyulitkan para pengendara kesulitan melintasi jalan tersebut.

Mengenai perbaikan di jalan tersebut Suardika mengaku belum ada usaha dari pemerintah untuk memperbaiki. “Setahu saya dari pemerintah belum ada, tapi ada usaha dari warga sekitar menutup lubang dengan tanah urugan , itupun sebatas area dekat rumahnya masing-masing, tetapi kalau hujan hanyut lagi dan lubang lagi!” jelas Suardika.

Berbeda dengan Suardika, menurut Oki perbaikan pernah dilakukan namun tidak permanen. “Hanya diperbaiki dengan tanah dan batu kapur untuk menutupi lubang saja. Kedepannya harapan saya jalan ini diperbaiki,” terang Oki. Harapan senada juga diungkapkan Suardika, “Agar supaya pemerintah mau sedikit tidaknya memperhatikan kerusakan pada jalan tersebut, cukup perhatikan saja tidak usah ditindaklanjuti lebih jauh,” imbuhnya.

Berdasarkan peninjauan ke lokasi, jalan yang berlubang ada yang sampai memenuhi semua badan jalan. Sepanjang jalan Tukad Citarum hampir tidak ada sama sekali bagian jalan yang mulus untuk dilewati. Sehingga sangat berbahaya apalagi ditambah kondisi macet ketika anak-anak pulang sekolah, karena di kawasan ini terdapat sebuah sekolah SMK.

Hal ini seharusnya disikapi oleh pemerintah Kota Denpasar. Sebab Jalan Tukad Citarum merupakan jalan alternatif penting untuk menuju  ke daerah Renon. Dengan adanya jalan alternatif dalam kondisi baik maka kemacetan bisa dikurangi.

Wajar jika masyarakat mengharapkan perbaikan jalan ini karena  pajak yang setiap tahun dibayarkan oleh masyarakat bisa diaplikasikan untuk pembenahan jalan. Jalan ini sudah begitu lelah menanggung beban kendaraan yang setiap hari lalu lalang. Kini sudah saatnya pemerintah Kota Denpasar memberikan perhatian pada jalan Tukad Citarum. (Sueca)

You May Also Like