Tatkala derasnya arus globalisasi, Bali yang termasyhur akan berjuta tradisi kian kukuh menjalankan warisan leluhurnya, salah satunya adalah Tradisi Ngusaba. Tradisi ini masih tetap dijaga eksistensinya bagi para petani di pulau Bali. “Jelih lambih” mengandung harapan yang hendak diwujudkan, diantaranya ialah harapan akan hasil panen padi agar memiliki bulir yang berisi serta panjang dan melimpah.
Panen padi merupakan salah satu euphoria yang paling ditunggu oleh para petani setelah beberapa bulan mengolah tanahnya. Sudah menjadi sebuah tradisi khususnya bagi petani di daerah Bali untuk menggelar ritual suci Ngusaba. Tradisi Ngusaba merupakan ritual suci yang dilaksanakan sebelum manyi atau panen padi ketika bulir sudah menguning pada usia tanam ± 100 hari. Tujuan dilaksanakannya tradisi ini adalah untuk memohon anugerah kepada Ida Bhatara Sri dan Sang Hyang Rare Angon agar padi yang hendak dipanen hasilnya melimpah, bebas dari serangan hama serta tidak terkena musibah.
Ngusaba sendiri biasanya diselenggarakan di Pura Ulun Siwi warga desa setempat pada hari suci yang sudah disepakati oleh para tetua subak dan pemangku. Tradisi ini wajib dilaksanakan karena ada pantangan bahwa padi tidak boleh dipanen sebelum mendapatkan air suci (tirtha) setelah upacara dilaksanakan. Para petani percaya apabila padi dipanen sebelum tradisi ngusaba digelar, maka panen padi selanjutnya akan gagal dan rusak.
Dalam tradisi ini, Banten Jelih Lambih menjadi sesajen wajib yang patut ada. Para pengempon subak selanjutnya akan mengelilingi pura sebanyak tiga kali sambil menjinjing banten dan melantunkan nyanyian bersama-sama.
“Jelih lambih mematan balang meikut jaran guwak ketaku-ketaku”
Melalui semangat sorakan nyanyian tersebut para petani berharap bahwa hasil panen padi yang akan didapatkannya “Jelih” yakni bulirnya padat dan berisi serta “Lambih” yakni bulirnya panjang serta melimpah.
Penulis: Devi
Penyunting: Kamala
Sumber Gambar: Kusumo, R. 2020. Mitologi Dewi Sri dan Tradisi Pertanian di Nusantara. Good News From Indonesia. URL: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/09/28/mitologi-dewi-sri-dan-tradisi-pertanian-di-nusantara. Diakses pada 9 November 2022
